Lance Armstrong vs Clint Dempsey: Satu Daerah Berbeda Wajah

Dua Amerika dalam wajah yang berbeda. Lance Armstrong dan Clint Dempsey. Satu balap sepeda, yang lain sepak bola.

Armstrong (41 tahun) adalah ikon sebuah semangat dan keteguhan berkompetisi melawan diri sendiri. Tujuh gelar juara balap sepeda Tour de France, ia genggam. Dunia memuji si filantropi yang identik dengan gelang karet bertuliskan ‘Livestrong‘. Ia menjadi pembicaraan dunia saat hadir di talk show Oprah Winfrey 2,5 jam, pekan lalu.

Sayangnya, Armstrong tidak sese-strong kampanyenya. Pembuktian bahwa ia melakukan doping untuk mendapatkan semua kehormatan di olahraga itu, sangatlah mengejutkan. Hasil penyelidikan selama bertahun-tahun Badan Anti Doping Amerika Serikat (USADA) membuktikan bahwa ia melakukan program doping paling canggih tersukses dalam dunia olahraga.

Di depan Oprah, Lance tetap membantah ia melakukan doping. “Ia tidak mengakui perbuatannya seperti yang saya duga,” kata Oprah kepada BBC.

USADA membuat laporan setebal 1000 halaman, hampir 21 kali lebih tebal dari Tabloid BOLA Edisi Kamis, Oktober 2012. Laporan itu adalah sintesis dari pengakuan 26 saksi di bawah sumpah, termasuk 15 pebalap setim di tim US Postal.

Organisasi balap sepeda dunia (UCI) segera mencabut semua gelar Lance sejak 1 Agustus 1998. Ia juga diminta mengembalikan medali perunggu Olimpiade Sydney 2000.

Wajah yang lain adalah Clint Dempsey. Dempsey membela Tottenham saat menghadapi raksasa Liga Inggris, Manchester United, 20 Januari lalu di White Hart Lane. Spurs tertinggal 0-1 sejak menit ke-25 oleh gol Robin Van Persie. Dibandingkan Van Persie, Dempsey bukanlah apa-apa. Ia hanyalah perantau sepakbola asal Amerika yang ingin terus eksis di liga Inggris.

Minggu malam itu, hujan salju memang sangat lebat. Pertandingan hampir pasti menjadi milik United sebab sudah memasuki menit ke-93 di masa injury time. Namun kaki Dempsey masih gagah berlarian mengejar umpan Aaron Lenon. Sebuah volley dengan timing tepat, lebih cepat dari tangkapan kiper De Gea.

Lance dan Dempsey sama-sama orang Texas. Dempsey dibesarkan di trailer park, sebuah tempat tinggal bergerak yang merupakan simbol ekonomi papan bawah Amerika. Sedangkan, Lance memiliki darah penjelajah benua dari sang kakek, yang merupakan imigran dari Norwegia. Keduanya sama-sama penjelajah, Dempsey dalam arti sebenarnya, Lance di aliran darahnya.

Perjalanan Hidup

Meskipun tergolong miskin, Dempsey menunjukkan semangat hebat sebagai pesepakbola. Dimana mobil berhenti, di situ Dempsey mengadu skill sepakbola. Kakak Clint, Ryan adalah pesepakbola berbakat, sementara kakak perempuannya, Jennifer adalah petenis berbakat. Tetangga dan kenalan keluarga Dempsey berusaha membantu agar Jennifer menjadi petenis pro dan bisa membantu keuangan keluarga.

Clint sendiri, menyita perhatian tim sepakbola Dallas Texans saat juggling di pinggir latihan, saat menonton sang kakak yang menjadi pemain Texans. Jennifer meninggal pada usia 16 tahun akibat brain aneurysms. (Tahukah Anda, menurut situs http://www.brainaneurysm.com, bahwa 10-15% yang terkena brain aneurysms akan meninggal sebelum sampai ke rumah sakit. 50% juga meninggal pada 30 hari pertama begitu terserang).

Clint memutuskan serius bermain sepakbola untuk menghormati sang kakak. Saat kuliah di universitas Furman, ia membekali diri dengan mengambil jurusan Kesehatan dan Latihan. Ia sangat memuja Diego Maradona dan ingin memiliki teknik sehebat Maradona. Perjalanan hidup sebagai orang populis, mengantarkan Clint menjadi penggemar olahraga beregu (team game).

Jika Clint dibesarkan dalam keluarga olahraga, sebaliknya dengan Lance. Lance harus menerima kepahitan perpecahan keluarga setelah ayah dan ibunya bercerai saat umurnya 2 tahun. Ayah kandung Lance, Eddie Charles Gunderson, seorang manajer di koran the Dallas Morning News, ternyata memiliki selingkuhan dan memiliki dua anak. Sejak itu, Lance tak mau berjumpa dengan ayah kandungnya.

Lance adalah perenang jarak menengah (1.500 m) dimana prestasi terbaiknya adalah peringkat keempat se-Texas. Ia berubah haluan saat melihat poster triatlon Iron Kids, yang akhirnya ia menangi dalam usia 13 tahun. Lance muda pun makin erat dengan triatlon dan berprestasi tinggi.

Lance adalah pelaku olahraga individual. Ia tahu, untuk menjadi yang terbaik sangat tergantung pada diri sendiri. Ia juga juga tahu bahwa kanker testis stadium 3 yang didiagnosis pada 2 Oktober 1996 akan menghentikan kariernya.

Sebelum kemoterapi dan operasi akan mematikan kemampuan reproduksinya, Lance menyimpan sperma di sebuah bank sperma. Meskipun menikah pada 1 Mei 1998 dengan Kristin Richard, setelah menjalani kemoterapi dan operasi, Lance tetap memiliki keturunan lewat bank sperma itu. Tiga anak Lance adalah Luke David (lahir 1999), dan si kembar Isabelle Rose-Grace Elisabeth (2001). Lance dan Kristin bercerai pada 2003.

Sebab Akibat

Dempsey adalah pesepakbola termahal AS di Liga Inggris saat ini. Saat ditransfer dari Fulham ke Tottenham, kontrak senilai US$ 22,2 juta untuk tiga tahun ia peroleh. Sebelumnya, gaji termahal pesepakbola AS tertinggi dimiliki kiper Brad Friedel senilai US$ 6,59 juta.

Lance? Ia kini berada di titik terbawah untuk urusan pendapatan.

Larangan berlomba seumur hidup mematikan pendapatannya dari olahraga. Ia bahwa mendapat tuntutan 1 juta pound dari harian Sunday Times, yang pernah membayar denda 300 ribu pound pada tahun 2004. Saat itu, Sunday Times menuduh Lance melakukan kecurangan, namun pengadilan mengalahkan Sunday Times dan mewajibkan membayar denda.

Meski berada di titik terbawah, Lance memiliki rumah di Austin (TX) dan Aspen (Colorado). Ia juga memiliki peternakan di Texas Hill Country.

Kita bisa belajar banyak dari ‘wajah’ Dempsey dan Armstrong. Seperti yang disampaikan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) dalam buku “Learning: the Treasure Within (1996)”, ada empat pilar pendidikan yakni belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar untuk hidup dengan orang lain, dan belajar untuk menjadi seseorang.

Kekuatan keluarga menjadi elemen penting menjadikan seorang Clint Dempsey menjadi pesepakbola termahal AS di Liga Inggris. Dempsey melakukan empat pilar itu untuk menjadi ‘seseorang’ yang sportif, pekerja keras, sekaligus tak mudah menyerah.

Kelemahan keluarga menjadi titik krusial Lance Armstrong sehingga dia berani mengambil keputusan ‘berbohong’ kepada masyarakat lewat doping sistemik.

Apakah Lance salah? Tak sepenuhnya. Kondisi keluarga dan memori buruk yang ia rasakan sejak usia 2 tahun menjadi faktor penting keputusan ‘bodoh’ Lance melakukan doping sistemik.

Dalam kacamata saya, si penemu doping sistemik adalah sosok paling bersalah dalam kasus Lance Armstrong. Tak akan ada kebakaran jika tiada api, tak akan ada kebanjiran jika tiada air berlebih. (twitter: @ekowidodo9)

Leave a comment

Filed under My Opinion

Leave a comment